Kamus Besar Bahasa Indonesia menerjemahkan Personality (kepribadian) sebagai sifat yang dimiliki seseorang atau suatu bangsa. Kata kuncinya adalah "sifat".
Ya, semua benda di muka bumi memiliki sifat tertentu. Bahkan benda mati pun cenderung mempunyai respon terhadap perlakuan tertentu. Respon tersebut yang membuat kita bisa mengenal sifat benda dan karenanya sampai saat ini saya masih heran, kenapa ada penggolongan benda hidup dan benda mati. Memang jika dilihat dari batasan bahwa benda dianggap hidup jika memenuhi kriteria berupa mempunyai protoplasma, mempunyai bentuk dan ukuran, melakukan aktivitas makan, minum, bernafas, tumbuh, berkembang biak, bergerak, beradaptasi, mempunyai sistem transportasi, metabolisme dan regulasi, penggolongan bipolar tersebut dapat dilakukan. Tetapi sebenarnya secara molekuler, materi di alam semesta selalu berdinamika. Weits..kok jadi ngelantur ke biologi dan fisika ya? Tapi jadi tertarik buat nulis tentang mereka nih..maybe next time.
Mari dilanjut.. Saya sedang ingin menulis tentang Psikologi. Dari iseng-iseng mengunjungi perpustakaan Psikologi, saya menemukan buku karya Florence Littauer yang membahas tentang klasifikasi kepribadian manusia (duluuu banget, maen ke perpus bukan buat nyari bacaan, tapi nyari alibi biar bisa ketemu kecengan :D). Berbagai sistem klasifikasi dibandingkan dan beberapa digabungkan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai kepribadian manusia. Bagaimanapun juga , tidak ada sistem yang benar-benar bisa menggambarkan secara tepat mengenai kepribadian manusia karena kepribadian individu merupakan komposisi dengan takaran tertentu dari setiap golongan dalam klasifikasi. Semua sistem yang ada lebih pada pendekatan, bukan suatu sistem yang mutlak.
Merujuk pada sistem Hippocrates (370 BC) kepribadian manusia dibagi kedalam empat kelompok besar yaitu:
1. Koleris (coleric) : merupakan tipe pemimpin. Seorang koleris cenderung dominan, kuat, keras kepala bahkan arogan. Sisi positifnya, seorang koleris selalu menyelesaikan semua tanggungjawabnya, fokus dan tegas.
2. Melankolis (melancholic): golongan orang-orang berbakat dengan ide-ide cemerlang meskipun seringkali terjebak dalam analisa yang berlebihan. Membuat daftar dan melakukan sesuatu sesuai aturan adalah karakter utamanya.
3. Sanguin (sanguin): mudah bergaul, penyemangat, berjiwa penghibur dan selalu menghadirkan keceriaan disekitarnya. Mereka suka berinteraksi dengan orang lain namun seringkali tidak bisa diandalkan dalam menyelesaikan tugas serta cenderung banyak janji minim bukti.
4. Flegmatis (phlegmatic): bersifat netral, cenderung menghindari perselisihan, berhati-hati untuk tidak membuat orang lain terganggu namun terkadang sikap tidakacuhnya bisa membuat orang lain frustasi. Abstain (tidak mengambil keputusan) dan cenderung mengejar kemapanan. Mereka peduli terhadap orang lain dan kehidupan yang harmonis.
Hippocrates beranggapan bahwa mood, emosi dan perilaku (yang notabene merupakan parameter kepribadian) sangat dipengaruhi oleh cairan tubuh (humors): darah, empedu kuning, empedu hitam dan dahak/lendir (hasil ekskresi membran mukosa). Dalam kondisi sehat, keempat cairan tubuh ini berada pada proporsi yang seimbang. Ketidakseimbangan proporsi akan menyebabkan sakit. Ini menjadi penjelasan mengapa ketika sakit mood, emosi dan perilaku kita menjadi kacau. Hippocrates menjadi orang pertama yang memandang psikologi dari segi medis.
Nah, sudah tau belum kepribadianmu cenderung masuk golongan mana? Silahkan ditelaah lebih lanjut..
Sementara ini dulu kawan. Sistem klasifikasi lain harap sabar mengantri..
Have a save reading!!!
No comments:
Post a Comment