Sudah berbulan terbilang sejak terakhir kali update. Yup..saatnya bercerita lagi.. :)
Mencoba berkaca pada ingatan sepanjang separuh warsa ini, aktivitas yang saya jalani tak jauh-jauh dari Gunung Merapi dan dinamika yang mengelilinginya. Mulai aktivitas rehab-rekon pasca erupsi yang telah membawa saya jauh kedalam ikatan kemanusiaan, sampai keterlibatan dalam riset pra-restorasi kerjasama Fakultas Kehutanan UGM-Taman Nasional Gunung Merapi.
Medan terjal berbatu yang saya tempuh ketika mengumpulkan data flora-fauna di sekeliling Gunung Merapi tak terasa berat seiring senyum yang tersungging seiring dzikir tergumam dalam hati..subhanallah...subhanallah.
Dingin yang menusuk tulang selama pengumpulan data burung nokturnal dalam 2 minggu terakhir menghadirkan hangatnya perenungan. Nyala api yang membakar kayu perapian membawa esensi dinamika yang seharusnya mengisi semangat setiap manusia, bukan untuk menghancurkan, tetapi penciptaan kembali sumberdaya fisik, emosional dan spiritual. Gerhana bulan yang sempat tersimak menghadirkan pesan betapa hidup adalah fase-fase. Ketika terang nikmatilah, ketika gelap syukurilah karena semua hanya sesaat dan yang membedakan nilai hidup adalah apa yang kita lakukan selama saat-saat itu hadir.
Satu hal yang membuat senyum saya terkembang adalah kesadaran atas ranah dimana saya berpijak saat ini. Ranah penelitian yang memang sudah lama menjadi cita-cita hidup, menggantikan mimpi menjadi pilot yang tak kesampaian :)
Alhamdulillah, puji syukur bagi Mu..saya menjadi seorang peneliti yang mencoba terus bergerak bagi kelestarian lingkungan. Pencapaian ini bukanlah akhir perjalanan, melainkan pintu gerbang menuju pencapaian moment-moment disepanjang dinamika hidup. Meski akan berakhir, sesunggguhnya saya ingin berakhir dengan penuh arti bagi bumi seisinya.
Bagaimana dengan anda?